Karya Guru

Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar Bimbingan Kelompok SMKN 1 Rambang Dangku

Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar Bimbingan Kelompok SMKN 1 Rambang Dangku

 

Ravin Dewanti,S.Pd

Bimbingan dan Konseling

 

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas bimbingan dan konseling (PTK BK). Metode penelitian komparatif menggunakan analisis diskriptif. Ada bermacam jenis layanan dalamBK, salah satunya adalah layanan bimbingan Belajar. Cara ini diyakini dapat mengatasi masalah siswa karena keterdekatan dan kebersamaan diantara siswa dapat dibangun kemandirian belajar siswa untuk pencapaian prestasi belajar. Pada penelitian tindakan kelas ini, sumber data diperoleh dari : (1) Data proses diperoleh dari peneliti dalam memberikan layanan bimbingan klasikal dan siswa sewaktu mengikuti layanan dan situasi pada saat layanan. (2) Data hasil diperoleh dari pengamatan terhadap siswa berupa hasil remedial teaching siswa dalam ulangan harian. Data ini merupakan hasil pengamatan dengan kolaborator yang dituangkan dalam tahap refleksi. Dari pengumpulan data melalui observasi dari 12 siswa. Dari aspek yang diterapkan 8 siswa tidak sesuai dari aspek yang diterapkan karena masih menggantungkan kepada teman dan kurangnya kemandirian belajar siswa dan 4 siswa terlihat kurang sesuai karena masih ikut – ikutan temannya atau belum mempunyai sikap kemandirian. Setelah dilaksanakan layanan Bimbingan Kelompok dan siswa mengisi angket kemandirian belajar, hasilnya dibandingkan dengan kondisi awal dengan jumlah siswa yang pencapaian kemandirian belajar siswa kurang yang semula 12 siswa, menjadi 2 siswa yang masih kurang dalam kemandirian belajar, sehingga layanan bimbingan kelompok yang belum mencapai kemandirian belajar dengan jumlah sebesar 35 %. Dengan kata lain layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kemandirian belajar mengalami peningkatan 65%. selanjutnya layanan bimbingan kelompok yang belum mencapai kemandirian belajar berjumlah 35 %. Dengan kata lain layanan bimbingan kelompok mencapai keberhasilan 100 %. Saran yang peneliti berikan kepada rekan-rekan guru BK untuk lebih meningkatkan kualitas layanan Bimbingan dan Konseling perlu mengeksplorasi model-model layanan bimbingan, khususnya bimbingan kelompok, sehingga memiliki kesiapan dan jika ada kesulitan dan/atau kelemahan dalam pelaksanaannya dapat diatasi dengan baik lewat budaya meneliti.

 

KataKunci: Kemandirian, BelajarSiswa, Bimbingan Kelompok

 

 

I.               PENDAHULUAN

Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya, ia akan tergantung pada orang tua dan orang – orang yang ada dilingkungannya hingga waktu tertentu. Seiring dengan berlakunya waktu dan perkembangan selanjutnya, seorang anak akan berlahan – lahan akan melepaskan diri dari ketergantungannya para orang tua atau orang lain disekitarnya dan belajar untuk mandiri. Hal ini merupakan suatu proses alamiah


yang dialami oleh semua mahluk hidup, tidak terkecuali manusia. Mandiri atau sering juga disebut berdiri diatas kaki sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk tidak tergantung pada orang lain serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu negara dan bangsa.Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia, dan guna mewujudkan tujuan tersebut, diperlukan usaha yang keras dari masyarakat maupun pemerintah (Thantawi, 2005).

Selengkap apapun sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah, jika tidak ditunjang dengan kompetensi guru terhadap bidang studi yang diajarkan, maka kegiatan bela jar mengajar tidak akan berhasil. Mardziah (2001) mengemukakan bahwa dalam pengajaran atau proses belajar mengajar guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, pada gurulah tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Guru BK sebagai tenaga profesional harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam bidang pengajaran dan menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa berpartisipasi aktif dan kemampuan membuat suasana belajar dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

Bimbingan dan konseling di sekolah, yang diberikan dengan bimbingan dan layanan informasi yang penting atau orientasi lainnya memang menjadi instrumen yang penting dan kebutuhan siswa dalam tingkat kemandirian dan kreativitas belajar, pengalaman di lapangan memperlihatkan masih banyak para siswa yang bingung dalam menguraikan beberapa penjelasan dari seorang guru sehingga seorang anak akan malas dalam belajar terutama pada siswa tingkat menengah dan tingkat atas.

Hal ini erat kaitannya dengan prestasi dan kreativitasnya dalam belajar, para guru disibukkan dengan banyaknya siswa. Bahkan orang tua yang berkonsultasi, untuk meminta pendapat terhadap pihak sekolah tentang bagaimana mencari metode yang paling cocok untuk putra – putrinya. Kesibukan para guru terutama sehubungan dengan minimnya tata yang tersedia, saat inilah diperlukan bimbingan dan penyuluhan, maka dengan adanya bimbingan dan motivasi di sekolah diharapkan dapat menjadi media pelengkap dari pertimbangan di atas, dengan data atau informasi yang kemungkinan pertimbangan,pemilihan,sertakeputusanmendekatisebenarnya,dan penjelasan inilebih


banyak dari pihak sekolah ( guru study/ pembimbing/ wali kelas/ kepala sekolah) terhadap siswa menjadi suatu supporting/ motivasi dalam mengukir prestasi dan oleh orang itu dapat diterima.

Bila pendidikan di sekolah ditinjau dari segi siswa mengalami suatu perkembangan di dalamnya dirinya selama dia bersekolah, perkembangan ini mengandung pola beberapa komponen atau aspek, antara lain perkembangan intelektual, perkembangan emosi, perkembangan motivasi, dan perkembangan sosial. Secara tradisional perkembangan intelektual mendapat perhatian utama di sekolah, hal ini berlaku pula dewasa ini tetapi perkembangan murid dalam aspek – aspek yang lain semakin perlu juga diperhatikan disekolah, mengingat tujuan pendidikan nasional jauh lebih dari pada pemahaman dan pengetahuan ( prestasi intelektual). Hasil perkembangan yang bulat menyangkut perkembangan dari semua komponen atau aspek yang harus dikaitkan antara satu dengan yang lain (Abdullah, 2004).

Kenyataan menunjukkan bahwa setiap siswa mempunyai hasil yang berbeda– beda dalam proses belajar mengajar. Atas dasar perbedaan individual siswa inilah, guru harus menggunakan berbagai pendekatan dengan anggapan bahwa bila siswa mendapat kesempatan belajar sesuai kemampuan pribadinya diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang optimal sesuai dengan kemampuannya.

II.       METODEPENELITIAN

 

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pada laporan ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang dianggap lebih detail dalam melaporkan layanan. Adapun layanan yang digunakan pada penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok yang digunakan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa.

Setting Penelitian

Rencananya tahap persiapan hingga pelaporan hasil pengembangan akan dilakukan selama 5 bulan, yakni mulai bulan Januari sampai dengan Mei 2022. Tahap persiapan akan dilaksanakan pada bulan Januari dan Minggu kedua bulan Februari, tahap pelaksanaan dimulai bulan Februari dan Maret, tahap analisis data dimulai pada awal bulan April,dan yang terakhir yaitu penyusunan laporan akan dilaksanakan pada akhir


Bulan April.Sedangkan dalam penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1Rambang Dangku

 

SubyekPenelitian

Sebyek penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor {TBSM} yang berjumlah 12 orang siswa smuanya berjenis kelamin laki – laki .

SumberData

Padapenelitian tindakan kelas ini, sumber data diperoleh dari : (1) Data (Proses) diperoleh dari peneliti dalam memberikan layanan bimbingan kelompok, dan siswa sewaktu mengikuti layanan dan situasi pada saat layanan. (2) Data (Hasil) diperoleh dari pengamatan terhadap siswa berupa hasil remedial teaching siswa dalam ulangan harian. Data ini merupakan hasil pengamatan dengan kolaborator yang dituangkan dalam tahap refleksi.

 

TeknikdanAlatPengumpulanData

a.   Observasi

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematik dan sengaja dengan menggunakan alat indra (terutama mata) dan pencatatan terhadap gejala perilaku yang diselidiki (Arikunto, 2010).

b.  Wawancara

Teknik wawancara adalah suatu proses pembicaraan dalam situasi komunikasi lanfgsung (face to face relationship) antara pewawancara dengan pihak yang diwawancari dimana kedua belah pihak saling memberikan dan atau memberikan informasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menciptakan hubungan baik,dan memberikan pertolongan (Arikunto, 2010).

 

III.               HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN

Diskripsi Hasil Layanan Bimbingan Kelompok

Berdasarkan perencanaan layanan bimbingan kelompok yang dibuat oleh peneliti

 


bersama kolaborator, dilaksanakan layanan bimbingan kalsikal kepada 12 siswa bermasalah dalam kurangnya mencapainya kemandirian belajar pada siswa. Layanan bimbingan kelompok dilaksanakan mengikuti tahap – tahap bimbingan kelompok sebagaimana yang telah dibakukan. Berdasarkan hasil observasi diperoleh data selama proses sebagai berikut ini:

1.  Hasil Pengamatan terhadap Tindakan Guru BK

Pada kegiatan layanan bimbingan kelompok yang dilakukan Guru BK diperoleh data dari pedoman pengamatan sebagai berikut ini. Berdasarkan kriteria penilaian pada tindakan layanan bimbingan kelompok dikelompokkan menjadi 3 tingkatan kualitas, yaitu :

a.  KurangBaik               =≥ 20

b.  CukupBaik                =21-30

c.  Baik                           =31–50(Total nilai tindakan ideal)

 

Tabel1.Hasil Pengamatan Terhadap Tindakan   Layanan Bimbingan Kelompok Siklus I

 

Tahap

PelaksanaantindakanSiklus I

HasilTindakan

Bimbingan

Kelompok

LBKI

LBKII

NilaiRata–rata LBK I dan II

Ideal

Tahap Permulaan

4

4

4

10

TahapInti

12

13

12,5

25

Tahap Penutupan

6

7

6,5

15

Jumlah

22

24

23

50

Rata–Rata

23

 

 

KulitasLayanan(23)=Cukup Baik

 

Keterangan:

a.  KurangBaik               =≥ 20

b.  CukupBaik                =21-30

c.  Baik                           =31–50(Total nilai tindakan ideal)

 

Pelaksanaan tindakan peneliti dalam layanan bimbingan Kelompok termasuk dalam kategori tindakan cukup baik,karena pelaksanaan tindakan layanan Bimbingan kelompok dan layanan Bimbingan kelpmpok hasil pelaksanaan kedua layanan tersebut


mencapai rata – rata 23. Berdasakan kriteria penilaian pada tindakan layanan menunjukan tingkatan cukup baik.Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada Siklus II berikutnya maka tindakan – tindakan yang belum baik pada setiap tahapan pada siklus I perlu diketahui terlebih dahulu.

2.    Kondisi Siswa dalam Layanan Bimbingan Kelompok SiklusI

Berdasarkan pengamatan terhadap siswa sewaktu mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok diperoleh temuan sebagai berikut ini.

Tabel 2.Kondisi Siswa dalam Layanan Bimbingan Kelompok

Subjek

Kondisi Pelayanan LBKI

Rata–Rata

Keterangan

LBKI

LBKII

1

18

18

18

KurangBaik

2

19

19

19

KurangBaik

3

16

18

17

KurangBaik

4

16

18

17

KurangBaik

5

18

18

18

KurangBaik

6

20

24

22

CukupBaik

7

19

21

20

KurangBaik

8

19

27

23

CukupBaik

9

18

24

21

CukupBaik

10

19

23

21

CukupBaik

11

18

18

18

KurangBaik

12

21

23

22

CukupBaik

Dari Tabel 2 diketahui bahwa 5 orang siswa kondisinya berada level cukup baik yaitu dimana siswa setelah pelaksanaan layana bimbingan kelompok dapat mencapai kriteria penilaian 21 – 30 dalam tingkatan kualitas siswa menerima layanan bimbingan kelompok tersebut mencapai tingkat kualitas cukup baik, dan 7 orang siswa berada pada kondisi kurang baik. dimana siswa setelah layanan bimbingan kelompok dapat mencapai kriteria penilaian kurang dari 20 dalam tingkatan kualitas siswa tersebut mencapai kualitas kurang baik.Dari hasil tersebut siswa masih perlu diadakan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemandirian siswa

3.  Hasil Pengamatan terhadap situasi Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok


 

 

Tabel 3.Situasi Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok

 

 

Tahap Latihan LBK

Situasi dan kondisi pelaksanaan LBK

LBK1

LBK2

 

Situasi terasa agak kaku sewaktu           peneliti

menjelaskan   tentang

Situasi lebih kondusif setelah guru pembimbing

Memberikan tambahan

 

layanan    bimbingan

Penjelasan yang dapat

 

Kelompok dan persiapan materi

Dimengerti anak

Tahap Permulaan

Yang  akan disampaikan

 

 

Nampak ada keraguan siswa tentang kegiatan yang akan

Situasi lebih cairs etelah anggota mengetahui

 

dilakukan

Pentingnya kegitan yang

Akan dijalani

 

 

 

TahapInti

Siswa nampak kurang memiliki pemahaman yang utuh tentang materi

Yang disampaikan oleh peneliti

Materi yang d isampaiakan peneliti lebih dapat dipahami setelah para siswa KLB diberi kesempatan untuk eksplorasi

 

Nampak raut wajah ceria

Ada keengganan untuk

 

Setelah kegitan layanan

Mengahiri kegiatan

TahapPenutup

Bimbingan Kelompok

Layanan sehubungan

 

berakhir

Dengan materiyang

 

 

  dibicarakan

 

4.  Hasil Pengamatan terhadap Kemandirian

 

Tabel 4.Hasil nilai Pencapaian kemandirian belajar siswa setelah layanan Klasikal dalam siklus I

 

Subj Pen

Aspek Penilaian

 

Rata2 Nil Asp

 

 

Ket

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

1

2

2

2

3

2

2

2

2

2

2

3

3

2

3

2

3

3

2

2

3

2.35

 

2

2

3

3

2

3

3

2

2

3

2

2

2

3

3

3

3

2

3

3

3

2.6

 

3

2

3

3

2

3

2

2

2

3

3

2

2

3

2

3

3

3

2

3

3

2.1

 


 

4

2

3

3

2

3

3

3

2

3

3

2

2

2

3

3

2

3

2

3

2

2.55

 

5

2

3

3

2

3

2

2

2

3

2

3

3

2

3

2

3

3

2

3

3

2.6

 

6

3

3

2

3

3

2

2

2

3

2

2

3

3

2

2

3

3

2

3

3

2.55

 

7

2

3

3

2

3

3

3

2

3

3

2

2

2

3

3

2

3

2

3

2

2.55

 

8

2

3

3

2

3

2

2

2

3

2

3

3

2

3

2

3

3

2

3

3

2.6

 

9

3

2

3

3

1

3

2

2

2

3

3

3

3

4

4

2

3

2

3

3

2.7

 

10

3

4

3

4

1

2

2

2

2

3

3

3

3

2

3

4

2

3

4

2

2.75

 

11

3

3

2

3

3

2

2

2

3

2

2

3

3

2

2

3

3

2

3

3

2.55

 

12

3

2

3

2

3

2

2

2

3

2

3

3

2

3

2

3

3

2

3

3

2.6

 

Keterangan:

1  :Sangat Kurang Mandiri

2  :Kurang Mandiri

3  :Mandiri

4  :Sangat Mandiri

 

Diskripsi Hasil Siklus II

Hasil refleksi pada siklus I ditemukan adanya beberapa hal yang belum dapat dijalankan oleh praktikan dalam melaksanakan perannya pada setiap tahapan dalam layanan bimbingan kelompok yang diselenggarakan. Temuan – temuan tersebut sekaligus merupakan rekomendasi bagi praktikan untuk dapat dijalankan pada pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada siklus II. Berdasarkan hasil pelaksanaan layanan bimbingan kelompok yang telah diperbaharui pada siklus II dapat dipaparkan sebagai berikut ini :

1.      Hasil Pengamatan terhadap Pelaksanaan Tindakan paktikan dalam Layanan Bimbingan Kelompok Siklus II


Tabel 5.Hasil Pengamatan Terhadap Tindakan Konselor dalam Layanan Bimbingan Kelompok Siklus II

Tahap LBK

Pelaksanaantindakan

SiklusII

NilaiRata–rata LBK I dan II

HasilTindakan Ideal

LBKI

LBKII

Tahap

Permulaan

6

8

7

10

TahapInti

18

23

20,5

25

TahapPenutup

10

13

12

15

Jumlah

33

44

39,5

50

Rata–Rata

39,5

 

 

KulitasLayanan(39,5)=Baik

 

Keterangan:

a.  KurangBaik               =≥ 20

    b.  CukupBaik                =21-30

c.  Baik                           =31–50(Total nilai tindakan ideal)

 

Hasil pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan kualitas layanan dari kegiatan pelaksanaan tindakan layanan bimbingan kelompok I ke kegiatan pelaksanaan tindakan layanan bimbingan kelompok II. Hasil yang dicapai meskipun belum sampai pada tahap ideal, namun sudah masukke dalam kategori baik, karena dilihat dari kriteria penilaian pelaksanaan tindakan layanana bimbingan kelompok I dan layanan bimbingan kelompok II dan tingkat kualitasnya baik.

2.  HasilPengamatanterhadapSiswadalamKegiatanLayananBimbinganKlasikalSiklus II

Tabel6.HasilPengamatanterhadapSiswadalam Kegiatan Layanan Bimbingan Klasikal Siklus II

 

Subjek

KondisiPelayananLBK

Rata–Rata

Keterangan

LBKI

LBKII

1

28

32

30

Baik

2

29

33

31

Baik

3

29

33

31

Baik

4

25

33

29

CukupBaik

5

27

31

29

CukupBaik

6

30

34

32

Baik

7

31

35

33

Baik


 

8

32

36

34

Baik

9

31

35

33

Baik

10

30

34

32

Baik

11

26

30

28

CukupBaik

12

32

32

32

Baik

 

Berdasarkan tabel tentang hasil pengamatan terhadap siswa sewaktu mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok pada siklus II, memberikan gambaran tentang pengaruh yang terjadi pada diri siswa setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok yang mereka terima dan untum mencapai kemandirian belajar siswa. Pada siklus II ini dari hasil pengamatan nilai rata – rata terhadap siswa mencapai kualitas baik.

3.  Hasil Pengamatan terhadapS ituasi Pelaksanaan Layanan Bimbingan kelompok Siklus

TahapKegiatan

SituasidankondisipelaksanaanLBK

LBK

LBKIII

LBKIV

 

Situasi yang semula terasa agak kaku kian mencair setelah

Peneliti menunjukkan empatinya

Empati yang ditujukan peneliti ditambah

pernyataan    kesediaan

 

Pada saat siswa mengungkapkan

Membantu secra tulus

TahapPermulaan

diri.

Permainan baru membuat suasana siswa kian hangat

Menjadikan siswa Nampak

kian sungguh – sungguh dalam merespons stimulasi

 

 

Yang diterimanya

 

Kesiapan siswa mulai Nampak terlihat dari pertanyaan terkait

Pemberian contoh dari peneliti mendorong siswa

 

dengan tugas dan tanggung jawabnya pada kegiatan yang akan di jalani

untuk               menemukan pendapatnya.

 

 
II Tabel 7. Situasi Pelaksanaan Layanan Bimbingan kelompok siklus II

 

 


 

 

 

TahapInti

 

Pembahasan materi kian lebih mendalam dengan diperolehnya kesempatan setiap siswa untuk bicara oleh peneliti

Sharing pengalaman dalam menghadapi menanggapi materi antar siswa menjadikan menguji kemungkinan             untuk diterapkan pada dirinya

 

TahapPenutup

siswa menunjukkan kesan yang baik terhadap pelaksanaan layanan bimbingan klompok yang diikuti

Adanya usulan kegiatan dilakukan lagi dengan membahas topic yang berkenaan dengan pribadi

 

Berdasarkan tabel tentang Situasi Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok diperoleh informasi tentang keadaan yang tercipta selama kegiatan layanan bimbingan kelompok berlangsung memberikan gambaran tentang kondusivitas kegiatan yang berlangsung.

4.   Hasil Pengamatan kondisi siswa setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok dalam Siklus II

Tabel 8.Hasil nilai Pencapaian kemandirian belajar siswa

Setelah layanan Bimbingan Kelompok siklus II

Subj Pen

AspekPenilaian

 

Rata2 NilAsp

 

Ket

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

1

2

4

2

3

4

4

4

4

4

3

4

3

2

4

4

3

3

4

4

4

3.60

 

2

4

3

3

3

4

4

4

3

4

3

4

4

3

4

3

3

4

2

3

4

3.60

 

3

2

3

3

4

2

3

4

3

4

4

4

3

3

3

3

4

4

3

2

4

3.25

 

4

3

4

3

4

3

3

4

4

4

4

4

4

3

3

4

3

4

4

4

4

3.65

 

5

3

4

3

4

3

3

4

4

4

4

4

4

3

3

4

3

4

4

4

4

3.65

 

6

3

4

3

2

2

3

3

4

4

4

3

3

3

3

3

4

4

3

3

3

3.20

 

7

2

3

3

4

2

3

4

3

4

4

4

3

3

3

3

4

4

3

2

4

3.25

 

8

3

4

3

2

2

3

3

4

4

4

3

3

3

3

3

4

4

3

3

3

3.20

 

9

3

4

3

2

2

3

3

4

4

4

3

3

3

3

3

4

4

3

3

3

3.20

 

10

3

3

3

4

3

3

4

4

4

4

4

4

3

4

4

3

4

4

4

4

3.65

 

11

4

3

3

3

4

4

4

3

4

3

4

4

3

4

3

3

4

2

3

4

3.60

 

12

3

4

3

2

2

3

3

4

4

4

3

3

3

3

3

4

4

3

3

3

3.20

 

 

 

 

 

Keterangan:

1  :Sangat Kurang

2  :Kurang

3  :Baik

4  :Sangatbaik

Dari table hasil pengamatan kondisi siswa setelah mengikuti layanan bimbingan klasikal dalam siklusII memberikan gambaran tentang aktualisasi pemahaman para siswa dari materi yang dibicarakan dalam layanan bimbingan kelompok dalam bentuk kongkrit. Kurang tercapinya pencapaian kemandirian belajar siswa masih terjadi perlu dicermati lebih arif lagi untuk menentukan perlunya dilaksanakan layanan bimbingan Kelompok pada tahap selanjutnya, dan/atau diganti dengan menggunakan pendekatan yang lain yang lebih sesuai.

 

IV.               KESIMPULAN

Sesuai dengan tujuan penelitian yang didasarkan pada analisis data terhadap hasil pengamatan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berkut :

1.                Penggunaan layanan bimbingan kelompok memberikan tempat dan peluang kepada siswa SMK khususnya kelas XI TBSM melakukan curah pendapat / gagasan terkait dengan masalah yang mereka hadapi dengan rasa aman dan nyaman.

2.    Penggunaan layanan bimbingan kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam mencari alternative solusi atas persoalan yang dihadapi individu dan kelompok.

3.                Praktikan dapat meningkatkan kualitas proses layanan bimbingan sebagai bentuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik professional.


DAFTARPUSTAKA

Abdullah.(2004).DiagnostikkemandirianBelajar,danBimbingan.Jakarta:Rineka Cipta.

 

Arikunto,S.2010.ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek.Jakarta:Penerbit Rineka Cipta.

 

Mardziah,H.A.2001.BimbingandanKonseling.Jakarta:Depdikbud:PT.ProyekPembinaan Pendidikan.

 

Mujiman, H. (2005). Diagnostik kemandirian Belajar dan Bimbingan Konseling: Tidak diterbitkan.

 

Prayitno&Atmi,E.2004.Dasar-dasarBimbingandanKonseling.Jakarta:Rineka Cipta.

 

Thantawi.(2005).DiagnostikkemandirianBelajar,Jakarta:Rineka Cipta.